Frame Helios 800 (Carbon) yg ku jual |
Aku tukeran frame Helios 800 ; dengan frame PINARELLO PRINCE (KW), milik orang Semanggi, Solo, melalui perantara makelar orang Kratonan, Serengan, Solo.
Frame Pinarello Prince (Carbon) |
Kemudian dirakit di toko Advante miliknya Pak Taufiq.
Rabu, 27 November 2013 (Sore).
Aku ambil roadbike_ku dengan frame Pinarello Prince.
Sebelum Test Drive, Tim Mekanik bilang, "Mas Haris, tadi ada seorang atlet balap sepeda ke sini. Lihat-lihat pit'e njenengan, katanya ini adalah masalah di perbatasan Top Tube dengan Fork_nya. Tadi mau saya bongkar, tapi bukan milik saya. Jadi harus izin njenengan dulu".
Bodohnya aku menghiraukan peringatan itu, "Nggak apa-apa, Mas Gunawan. Lagian ini aku dalam masa percobaan dulu koq,. Kalo enak & cocok ya aku lunasi. Kalo gak cocok ya segera aku balikin ke si penjualnya lagi & balik DP".
Pak Bos (Pak Taufiq) : "Ya wes, ati-ati yach. Awas jatuh di jalan !!!".
Benerran . . . Baru aku test drive, handling-nya terasa berat banget,. Untuk belok & manuver aja berraaaat sekali.
Aku ceroboh . . . Ku anggap karena pertama kali aku pake' Pinarello.
Mampir dulu ke Outlet-nya Specialized Bike di kota Solo sebelum tokonya tutup.
Main-main ke situ , eeeeeh nemu roadbike specialized warna HIJAU. Warna favoritku.
Langsung aku booking dengan Uang Muka 200 ribu aja. Udah terikat jadi milikku ;-)
Kamis, 28 November 2013 (Pagi).
aku jajal pinarello ke Boyolali (Warung Soto Nggedeg).
Handling masih terasa berat dan handle bar jadi tak seimbang.
Tapi aku anggap masih aman. Dan tiba di rumah dengan selamat.
Setelah itu, langsung aku pakai berangkat ke kantor kerja.
Memang, ku akui, kalo pakai frame Pinarello full speed-nya jadi makin kenceng.
Jum'at, 29 November 2013.
Sebelum berangkat gowes bareng "Assalaam Gowest Community".
Jam 05.15 WIB di Gumpang Palace |
Parkir di Warung'e Mbah Bayan |
Sekitar Jam 8 pagi itu handling-ku jadi makin parraaaah.
Tidak bisa balance.
Disetir lurus aja bisa nganaaaaan ngirriiiiiii sendiri.
Sebelum terjatuh aku sempat berhenti di tepi kiri jalan.
Sebenarnya tidak mau lanjut gowes (demi keamanan), tapi mau diangkut apa . . . Terpaksa harus tetep digowes,. Paling ngga' nyampe' rumah dulu lah.
Terus rencana jum'at siang frameset pinarello tuh akan ku kembalikan utuh.
Eeeeeh baru 100 meter dari tempat aku berhenti tadi, pas jalan menurun dikit, kecepatan-ku juga pelan (mengiringi para seniorku), untuk mengurangi kecepatan di jalan turunan, maka posisi tangan harus dipindah di lengkungan Dropbar (stang lengkung) agar bisa mengerem dengan pakem.
Baru tangan kiri ku pindah di Dropbar . . . handling makin parah & tidak balance . . . sebelum sempat memindah tangan kanan , "BRAAAAAAAK" . . .
Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Pak Mas'udi bertanya ; "Loh koq sepedanya sampe' patah. Tapi kamu ndak apa-apa kan ?".
Padahal lutut dan sikutku lecet dan terluka.
Padahal lutut dan sikutku lecet dan terluka.
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Pak Mas'udi berkata ; "Ya sudah, ta' telponke sopir mobil pondok ya,. Ayo pulang".
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu
Aku berkata dalam hatiku "Duh, aku harus tanggung jawab ini sendirian nih. Aku perlu bantuan mereka".
Aku pun berkata ; "Ustaaaaaaaaaaaaadz . . . . . .
Aku pun berkata ; "Ustaaaaaaaaaaaaadz . . . . . .
0 komentar:
Posting Komentar